kyu

kyu

22?

0
| Minggu, 05 Juli 2015

Apa keinginan di usia 22? Aku tak tahu, aku hanya ingin kembali ke masa kanak-kanak. Jika itu terjadi aku tak akan pernah bersedih kembali. Ketika kau tumbuh menjadi dewasa, perlahan senyumanmu akan menghilang. Aku akui itu benar-benar terjadi di hidupku. Di usia ku yang ke 19-20 tahun aku gagal masuk perguruan tinggi yang ku inginkan, di usia 21 tahun, tepatnya 1 bulan sebelum hari kelahiranku, aku kehilangan ibu untuk selama-lamanya. Sekarang di usia ke 22, aku akan kehilangan apa lagi? oh tidak, aku hanya berharap impianku akan terkabul di usia 22, meskipun tanda-tanda itu belum terjadi. Terkadang aku merasa hidup tak adil, suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit lalu tiba-tiba menghempaskanmu begitu saja tanpa adanya peringatan atau sesuatu yang bisa kau sadari untuk dapat menerima rasa sakit akibat hempasan itu,  tapi aku menggelengkan kepala dan menepis rasa itu jika melihat keadaanku sekarang yang lebih beruntung dari orang lain. Aku tak ingin mengeluh. Semua masalah yang kuhadapi, aku anggap sebagai kisah hidup yang suatu hari ingin ku ceritakan pada mereka semua, tapi untuk saat ini aku menutup rapat semuanya, segala tentang diriku, tentang masalah yang begitu membuatku tertekan. Biarlah aku menutup semua kisahku dengan kunci kerahasiaan lalu membangun dinding yang tinggi di hatiku.
          Jika akhirnya impianku tak akan terwujud di usia yang ke 22, aku punya satu harapan dan ku sangat berharap Tuhan mau mengabulkan doaku yang satu ini. “aku ingin pergi meskipun dengan rasa kekecewaan yang teramat dalam”. Hanya itu keinginanku saat ini, setidaknya satu kali aku ingin bersikap egois. izinkan aku untuk bersikap seperti itu, kumohon. Jika itu tak terkabul untuk saat ini juga tak apa, aku akan sabar menunggu dan tetap berusaha.
           Berbicara hari ulang tahun, aku...aku sering melupakannya. Bukan tradisi di keluargaku untuk saling merayakan, memberi ucapan selamat, memberikan kado. Bahkan ayahku sendiri tak tahu usia ku saat ini  berapa, beliau masih beranggapan usiaku masih 20 tahun. Kakak, adik, sepupu semuanya tak akan ada yang mengetahuinya kecuali jika mereka melihat ktp atau kartu identitas diriku yang lain. Bukan hanya aku saja, mereka juga tak ingat dengan ulang tahun mereka.
          Terkadang aku iri dengan mereka yang merayakan ulang tahunnya dengan meriah, dengan balon-balon warna-warni, dekorasi kartun ala disney yang menghiasi dinding, kado-kado yang begitu banyak hingga membuat memilikinya tak sabar untuk membukanya.
Aku pernah satu kali merengek pada ibuku untuk merayakannya tepat di umurku yang 9. ibu tersenyum mengiyakan, akupun tak sabar menanti hari ulang tahunku yang ke 9. Setiap hari setelah belajar aku melingkari kalender dengan pena untuk menghitung hari H itu. Hari yang dinanti-nantikan pun tiba, ketika aku pulang sekolah aku melongok ruang tamu tak ada kue ulang tahun yang berhias dengan lilin angka 9, tak ada balon yang berwarna-warni,tak ada hiasan dinding, tak ada apapun. Ku lihat ibu sedang memasak didapur dan menyuruhku untuk mengirimkan nasi kuning kepada para tetangga. Aku mengeluh mengatakan pada ibu ini bukan perayaan yang ku inginkan dan ibu tersenyum mengatakan bahwa hanya ini yang bisa ibu lakukan, perayaan itu tak penting yang terpenting adalah bagaimana aku menjalani kehidupan dengan baik, selalu bersyukur dan tak mengeluh dengan keadaan. Aku hanya bisa menunduk mengiyakan dengan terpaksa. Semenjak itu hampir dapat dipastikan aku tak pernah merengek pada ibu lagi untuk merayakan ulang tahun dan aku berangsur-angsur melupakan hari ulang tahunku.
Memori masa kanak-kanak itu, apa aku bisa memutarnya kembali? Seandainya memori seperti cd/dvd/kaset yang dapat diputar kembali, aku ingin memutarnya dan melupakan kehidupanku sekarang. Aku hanya bisa menghela nafas, sebenarnya aku benci kata “seandainya”, tapi semenjak ibu tak ada aku sering mengumamkan kata itu. aku benci karena kata “seandainya” hanya memperlihatkan dirimu yang bodoh dan tak bisa menerima kenyataan/pilihan hidup yang kau jalani.


Perbedaan IMF dan World Bank

0
| Sabtu, 04 Juli 2015


Meskipun sama-sama didirikan di pada tanggal 27 Desember 1945 setelah ratifikasi internasional mengenai perjanjian yang dicapai pada konferensi yang berlangsung pada 1 jul i- 22 juli di Kota Bretton Woods. Serta sama-sama bermarkas di Washington Dc, Amerika Serikat, tapi kedua lembaga keuangan internasional ini memiliki tujuan yang berbeda.

A. Bank Dunia (World Bank)
Bank dunia didirikan dengan tujuan untuk memecahkan masalah-masalah internasional terutama yang berkaitan dengan masalah moneter dan keuangan lainnya. Kegiatan utamanya pada waktu itu lebih difokuskan untuk membantu proses rekontruksi bagi negara-negara yang menderita karena akibat dari Perang Dunia II. Bantuan Bank Dunia selanjutnya dialihkan kepada pemberi bantuan pinjaman dalam rangka membantu negara-negara berkembang yang menjadi anggota bank dunia. Pinjaman yang dibiayai oleh bank dunia hanya ditunjukkan untuk proyek-proyek yang produktif.
Bantuan yang diberikan oleh Bank Dunia dari tahun ke tahun semakin beragam. Hal ini sesuai pula dengan perkembangan negara-negara di dunia. Dewasa ini jenis bantuan yang dapat dibiayai oleh bank dunia, mulai dari pembangunan jalan, pembangkit tenaga listrik, pembangunan pelabuhan, telekomunikasi, pengembangan dunia pendidikan, dan bidang-bidang lainnya sesuai dengan tujuan Bank Dunia.
Sumber dana Bank Dunia diperoleh dari bank dunia sendiri, pemerintah-pemerintah asing, dan modal swasta. Kemudian dana tersebut dikembalikan kepada negara-negara anggota yang membutuhkan dengan risiko dibebankan ke negara bersangkutan.
Bank Dunia saat ini memiliki dua keanggotaan yang meliputi keanggotaan :
1.    IFC (International Finance Corporation)
Diperuntukkan bagi negara berkembang.
2.    IDA (International Development Association)
Bantuan lebih ditujukan kepada negara-negara miskin dan dengan persyaratan mudah.

B.   International Monetary Fund (IMF)

Pendirian IMF didasarkan kepada beberapa sebagaimana tercantum dalam articles of agreement. Adapun tujuan tersebut yaitu :
1.    Menjadi tempat secara permanen bagi pertemuan-pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerja sama internasional dalam bidang keuangan.
2.    Membantu memperluas perdagangan internasional yang seimbang di antara para anggotanya dan membantu perekonomian para anggotanya.
3.    Berusaha meniadakan competitive depresiation dan mengusahakan tercapainya stable exchange rate
4.    Menghilangkan exchange restrictions.
5.    Membantu para anggotanya yang mengalami kesukaran dalam pinjaman luar negeri agar jangan mengambil tindakan-tindakan yang dapat merugikan negara bersangkutan dan negara lainnya. Tujuannya adalah untuk memberikan kepercayaan kepada para anggotanya.  
6.    Mengurangi waktu dan besarnya disekeuilibirium dalam naraca pembayaran negara anggota IMF.
 Kegiatan IMF diutamakan untuk membantu negara-negara anggotanya melalui Bank sentral masing-masing anggota IMF. Keanggotaan IMF mengucurkan bantuan berupa kredit melalui bank sentral mengingat bank sentral memegang peranan penting dan pengambil kebijakan tertinggi di negaranya.
Sumber pendanaan IMF berasal dari sumbangan para anggotanya yang dikenal dengan Qouta. Sumber ini dapat berupa emas atau valuta masing-masing anggota. Besarnya Qouta dihitung berdasarkan mata uang US Dolar. Selanjutnya Qouta ditinjau setiap 5 tahun sekali dan disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dari anggota masing-masing serta kebutuhan perdagangan internasional. Disamping itu, para anggotanya diwajibkan pula untuk membayar iuran kepada IMF.
Perbedaannya
Setelah melihat uraian diatas yang saya rangkum dari buku Kasmir yang berjudul “ Bank dan Lembaga keuangan Lainnya “ halaman 312-315, sudah bisa mengerti?
Well, jika belum saya akan menguraikannya versi saya sendiri, agar dapat memahami dengan baik. Salah satu perbedaan terletak pada tujuan untuk memberikan bantuan, jika IMF sejak awal didirikan ditujukan untuk stable fixed exchange rate yang berlaku sejak berakhirnya perang dunia kedua. Tapi pada tahun 1971 fungsi tersebut berubah karena adanya penghapusan standar emas, IMF memiliki misi baru yaitu menyediakan pinjaman bagi negara-negara yang mengalami permasalahan ekonomi (economically troubled countries). Lebih spesifik IMF berfungsi membantu negara-negara yang mengalami kesulitan balance of payment, yaitu penerimaan negara tersebut dari import dan sumber lainnya tidak cukup untuk membayar hutang luar negerinya. Fungsi IMF dalam hal ini yaitu :
1.    Menyediakan pinjaman untuk menutupi hutang yang harus segera dibayar (immediate obligations) kepada kreditor luar negeri.
2.    IMF berfungsi sebagai “gatekeeper” yaitu IMF menjadi jaminan bagi suatu negara untuk mendapatkan bantuan dari institusi keuangan lainnya seperti World Bank.
Artinya private lenders dan public lenders seperti World Bank tidak akan memberikan pinjaman kepada negara-negara yang memiliki permasalahan ekonomi kecuali mereka memiliki perjanjian dalam hal peminjaman dari IMF. Intinya jika ingin menjadi anggota World Bank harus menjadi anggota IMF terlebih dahulu.
Sedangkan World Bank berfungsi untuk memberikan bantuan bagi negara-negara dunia untuk membantu usaha-usaha pembangunannya. Bentuk-bentuk bantuan tersebut adalah proyek-proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan raya, hydroelectric dams, sekolah, instalasi air minum, listrik, dan lain sebagainya. 
Bagaimana ? sudah dapat memahami?
Sebenarnya kedua lembaga tersebut sama-sama kepo. Jika suatu negara mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia atau IMF, negara tersebut harus tunduk dan rela kebijakan ekonomi dan lainnya dicampuri oleh pihak Bank Dunia atau IMF.

Hutang Indonesia
Dilansir dari laman online cnnindonesia.com, Dana Moneter Internasional (IMF) mengklarifikasi pernyataan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto soal posisi utang pemerintah di lembaga multilateral tersebut. Adviser IMF Benedict Bingham menegaskan Indonesia tidak memiliki utang ke IMF.
"Ada sejumlah pernyataan terbaru tentang kewajiban Indonesia untuk IMF. Indonesia saat ini tidak memiliki pinjaman dari IMF," kata Bingham dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari situs resmi IMF, Rabu (29/4).

Bingham menjelaskan utang yang tercatat di Statistik Utang Luar Negeri Indonesia berkaitan dengan fasilitas special drawing right (SDR) yang dialokasikan ke setiap negara anggota IMF, tak terkecuali Indonesia. Menurutnya, IMF mengalokasikan SDR untuk semua negara anggota sesuai dengan kuota masing-masing di IMF.

"Alokasi SDR Indonesia saat ini adalah SDR 1,98 miliar atau sekitar US$ 2,8 miliar," katanya.

Bingham mengatakan alokasi SDR tersebut dipersamakan dengan aset cadangan devisa yang sewaktu-waktu dapat digunakan suatu negara untuk memperkuat cadangan devisa.

"Jadi, ketika SDR dialokasikan tidak ada perubahan dalam utang bersih anggota untuk IMF," tuturnya.

Sebelumnya, Andi Wijayanto mengungkap statistik utang luar negeri Indonesia yang dicatatkan BI per 31 Januari 2015. Berdasarkan pengamatannya, masih ada sisa utang ke IMF sebesar US$ 2,79 miliar yang berlum terbayarkan oleh Indonesia.

Reaksi langsung bermunculan, antara lain dari Mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro. SBY melalui akun jejaring sosialnya membantah pernyataan Andi, dengan mengatakan utang Indonesia ke IMF sudah lunas pada 2006.

Pernyataan serupa juga dikemukakan Menteri Bambang Brodjonegoro. Menurutnya, kuota alokasi SDR sebesar US$ 2,79 miliar itu bukan kategori utang. Kuota SDR tersebut merupakan komitmen pinjaman siaga (standby loan) yang diberikan kepada seluruh negara anggota IMF.

Diatas sudah saya jelaskan bahwa sumber pendanaan IMF berasal dari sumbangan para anggotanya yang dikenal dengan sebutan kouta dan diwajibkan pula untuk membayar iuran kepada IMF, jadi selama Indonesia masih menjadi anggota IMF, selama itu pula Indonesia wajib membayar iuran dan kouta alokasi SDR.
Meskipun hutang Indonesia kepada IMF sudah lunas, tapi Indonesia Saat ini masih menarik pinjaman luar negeri. Dilansir dari laman detik.com Per Maret 2015, utang luar negeri pemerintah Indonesia (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 693,17 triliun (34,8% dari total utang pemerintah). Jumlah ini naik dari bulan sebelumnya Rp 687,45 triliun.
Berikut adalah pemberi pinjaman bilateral dan multirateral terbesar buat Indonesia, seperti dikutip dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa (21/4/2015):
1.   Jepang
Negeri Matahari Terbit adalah kreditur terbesar Indonesia. Per Maret 2015, utang pemerintah Indonesia ke Jepang mencapai Rp 219,67, naik tipis dari bulan sebelumnya Rp 219,04 triliun. Utang tersebut mencapai 31,7% dari total pinjaman luar negeri.
2.   Bank Dunia
Pemberi utang luar negeri terbesar kedua adalah Bank Dunia. Jumlah utang Indonesia ke Bank Dunia per Maret 2015 mencapai Rp 182,81 triliun. Jumlah ini naik dari bulan sebelumnya Rp 180,1 triliun.  Utang Indonesia ke Bank Dunia mencapai 26,3% dari total utang luar negeri pemerintah.
3.   ADB (Bank Pembangunan Asia)
Utang dari ADB per Maret 2015 adalah Rp 110,47 triliun, naik dari bulan sebelumnya Rp 109,69 triliun. Jumlah ini adalah 15,9% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
4.   Prancis
Sampai Maret 2015, utang Indonesia ke Prancis mencapai Rp 24,98 triliun. Jumlah ini naik dari bulan sebelumnya Rp 25,02 triliun. Jumlah tersebut adalah 3,6% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
5.   Jerman
Hingga Maret 2015, utang pemerintah Indonesia ke Jerman mencapai Rp 20,42 triliun, turun tipis dari bulan sebelumnya Rp 20,64 triliun. Ini adalah 3% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
6.   IDB (Bank Pembangunan Islam)
Per Maret 2015, utang pemerintah Indonesia ke IDB mencapai Rp 7,87 triliun, naik dari bulan sebelumnya Rp 7,31 triliun. Persentasenya adalah 1,1% dari total utang luar negeri Indonesia.

Semoga bermanfaat, Saya menulisnya hanya untuk berbagi. Saya juga masih belajar, masih jauh dari kata pintar. Maka dari itu jika ada kritik, bisa di tulis di kolom komentar. Terima kasih.

Referensi :

Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Alfian, Heri. 2010. IMF dan World Bank. http://alfianheri.blogspot.com/2010/03/imf-dan-world-bank.html. Diakses tanggal 4 Juli 2015

https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Dunia. Diakses tanggal 4 Juli 2015

Daniel, Wahyu. 2015. Ini Dia yang Paling Banyak Beri Utang ke Pemerintah RI. Detik.com. http://finance.detik.com/read/2015/04/21/065754/2893086/4/ini-dia-yang-paling-banyak-beri-utang-ke-pemerintah-ri. Diakses tanggal 4 Juli 2015

Supriadi, Agust. 2015. Tanggapi Setkab, IMF Tegaskan Indonesia Sudah Bebas Utang. CNN Indonesia. http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150429164315-78-50108/tanggapi-setkab-imf-tegaskan-indonesia-sudah-bebas-utang/. Diakses tanggal 4 Juli 2015

 



 

Copyright © 2010 Love Blossom Blogger Template by dzignie