Meskipun sama-sama didirikan di pada tanggal
27 Desember 1945 setelah ratifikasi internasional mengenai
perjanjian yang dicapai pada konferensi yang berlangsung pada 1 jul i- 22 juli di Kota Bretton Woods. Serta sama-sama bermarkas di Washington Dc, Amerika Serikat, tapi kedua lembaga
keuangan internasional ini memiliki tujuan yang berbeda.
A. Bank Dunia (World
Bank)
Bank dunia didirikan dengan
tujuan untuk memecahkan masalah-masalah internasional terutama yang berkaitan
dengan masalah moneter dan keuangan lainnya. Kegiatan utamanya pada waktu itu
lebih difokuskan untuk membantu proses rekontruksi bagi negara-negara yang
menderita karena akibat dari Perang Dunia II. Bantuan Bank Dunia selanjutnya
dialihkan kepada pemberi bantuan pinjaman dalam rangka membantu negara-negara
berkembang yang menjadi anggota bank dunia. Pinjaman yang dibiayai oleh bank
dunia hanya ditunjukkan untuk proyek-proyek yang produktif.
Bantuan yang diberikan oleh
Bank Dunia dari tahun ke tahun semakin beragam. Hal ini sesuai pula dengan
perkembangan negara-negara di dunia. Dewasa ini jenis bantuan yang dapat
dibiayai oleh bank dunia, mulai dari pembangunan jalan, pembangkit tenaga
listrik, pembangunan pelabuhan, telekomunikasi, pengembangan dunia pendidikan,
dan bidang-bidang lainnya sesuai dengan tujuan Bank Dunia.
Sumber dana Bank Dunia
diperoleh dari bank dunia sendiri, pemerintah-pemerintah asing, dan modal
swasta. Kemudian dana tersebut dikembalikan kepada negara-negara anggota yang
membutuhkan dengan risiko dibebankan ke negara bersangkutan.
Bank Dunia saat ini memiliki dua keanggotaan
yang meliputi keanggotaan :
1. IFC (International
Finance Corporation)
Diperuntukkan
bagi negara berkembang.
2. IDA (International
Development Association)
Bantuan lebih
ditujukan kepada negara-negara miskin dan dengan persyaratan mudah.
B.
International Monetary Fund (IMF)
Pendirian IMF didasarkan kepada
beberapa sebagaimana tercantum dalam articles of agreement. Adapun tujuan
tersebut yaitu :
1. Menjadi tempat secara
permanen bagi pertemuan-pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerja sama
internasional dalam bidang keuangan.
2. Membantu memperluas
perdagangan internasional yang seimbang di antara para anggotanya dan membantu
perekonomian para anggotanya.
3. Berusaha meniadakan competitive
depresiation dan mengusahakan tercapainya stable exchange rate
4. Menghilangkan exchange
restrictions.
5. Membantu para anggotanya
yang mengalami kesukaran dalam pinjaman luar negeri agar jangan mengambil
tindakan-tindakan yang dapat merugikan negara bersangkutan dan negara lainnya. Tujuannya
adalah untuk memberikan kepercayaan kepada para anggotanya.
6. Mengurangi waktu dan
besarnya disekeuilibirium dalam naraca pembayaran negara anggota IMF.
Kegiatan IMF diutamakan untuk membantu
negara-negara anggotanya melalui Bank sentral masing-masing anggota IMF.
Keanggotaan IMF mengucurkan bantuan berupa kredit melalui bank sentral
mengingat bank sentral memegang peranan penting dan pengambil kebijakan
tertinggi di negaranya.
Sumber pendanaan IMF berasal
dari sumbangan para anggotanya yang dikenal dengan Qouta. Sumber ini dapat
berupa emas atau valuta masing-masing anggota. Besarnya Qouta dihitung
berdasarkan mata uang US Dolar. Selanjutnya Qouta ditinjau setiap 5 tahun
sekali dan disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dari anggota masing-masing serta
kebutuhan perdagangan internasional. Disamping itu, para anggotanya diwajibkan
pula untuk membayar iuran kepada IMF.
Perbedaannya
Setelah melihat uraian diatas yang saya
rangkum dari buku Kasmir yang berjudul “ Bank dan Lembaga keuangan Lainnya “
halaman 312-315, sudah bisa mengerti?
Well, jika belum saya akan menguraikannya
versi saya sendiri, agar dapat memahami dengan baik. Salah satu perbedaan
terletak pada tujuan untuk memberikan bantuan, jika IMF sejak awal didirikan
ditujukan untuk stable fixed exchange rate
yang berlaku sejak berakhirnya perang dunia kedua. Tapi pada tahun 1971 fungsi
tersebut berubah karena adanya penghapusan standar emas,
IMF memiliki misi baru yaitu menyediakan
pinjaman bagi negara-negara yang mengalami permasalahan ekonomi (economically
troubled countries). Lebih spesifik IMF
berfungsi membantu negara-negara yang mengalami kesulitan balance of payment,
yaitu penerimaan negara tersebut dari import dan sumber lainnya tidak cukup
untuk membayar hutang luar negerinya. Fungsi IMF dalam hal ini yaitu :
1.
Menyediakan pinjaman untuk menutupi hutang yang
harus segera dibayar (immediate obligations) kepada kreditor luar
negeri.
2.
IMF berfungsi sebagai “gatekeeper” yaitu
IMF menjadi jaminan bagi suatu negara untuk mendapatkan bantuan dari institusi
keuangan lainnya seperti World Bank.
Artinya private lenders dan public lenders
seperti World Bank tidak akan memberikan pinjaman kepada negara-negara yang
memiliki permasalahan ekonomi kecuali mereka memiliki perjanjian dalam hal
peminjaman dari IMF. Intinya jika ingin menjadi anggota World Bank harus
menjadi anggota IMF terlebih dahulu.
Sedangkan World Bank berfungsi untuk memberikan bantuan bagi
negara-negara dunia untuk membantu usaha-usaha pembangunannya. Bentuk-bentuk bantuan
tersebut adalah proyek-proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan raya,
hydroelectric dams, sekolah, instalasi air minum, listrik, dan lain sebagainya.
Bagaimana ? sudah dapat memahami?
Sebenarnya kedua lembaga tersebut sama-sama kepo. Jika suatu negara mendapatkan pinjaman dari
Bank Dunia atau IMF, negara tersebut harus tunduk dan rela kebijakan ekonomi
dan lainnya dicampuri oleh pihak Bank Dunia atau IMF.
Hutang
Indonesia
Dilansir dari laman online cnnindonesia.com, Dana Moneter Internasional (IMF) mengklarifikasi pernyataan
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto soal posisi utang pemerintah di lembaga
multilateral tersebut. Adviser IMF Benedict Bingham menegaskan Indonesia tidak
memiliki utang ke IMF.
"Ada sejumlah pernyataan terbaru tentang kewajiban Indonesia untuk IMF.
Indonesia saat ini tidak memiliki pinjaman dari IMF," kata Bingham
dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari situs resmi IMF, Rabu (29/4).
Bingham menjelaskan utang yang tercatat di Statistik Utang Luar Negeri
Indonesia berkaitan dengan fasilitas special drawing right (SDR) yang
dialokasikan ke setiap negara anggota IMF, tak terkecuali Indonesia.
Menurutnya, IMF mengalokasikan SDR untuk semua negara anggota sesuai dengan
kuota masing-masing di IMF.
"Alokasi SDR Indonesia saat ini adalah SDR 1,98 miliar atau sekitar US$
2,8 miliar," katanya.
Bingham mengatakan alokasi SDR tersebut dipersamakan dengan aset cadangan
devisa yang sewaktu-waktu dapat digunakan suatu negara untuk memperkuat
cadangan devisa.
"Jadi, ketika SDR dialokasikan tidak ada perubahan dalam utang bersih
anggota untuk IMF," tuturnya.
Sebelumnya, Andi Wijayanto mengungkap statistik utang luar negeri Indonesia
yang dicatatkan BI per 31 Januari 2015. Berdasarkan pengamatannya, masih ada
sisa utang ke IMF sebesar US$ 2,79 miliar yang berlum terbayarkan oleh
Indonesia.
Reaksi langsung bermunculan, antara lain dari Mantan Presiden Indonesia Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro. SBY
melalui akun jejaring sosialnya membantah pernyataan Andi, dengan mengatakan
utang Indonesia ke IMF sudah lunas pada 2006.
Pernyataan serupa juga dikemukakan Menteri Bambang Brodjonegoro. Menurutnya,
kuota alokasi SDR sebesar US$ 2,79 miliar itu bukan kategori utang. Kuota SDR
tersebut merupakan komitmen pinjaman siaga (standby loan) yang diberikan kepada
seluruh negara anggota IMF.
Diatas sudah saya jelaskan
bahwa sumber pendanaan IMF berasal dari sumbangan para anggotanya yang dikenal
dengan sebutan kouta dan diwajibkan pula untuk membayar iuran kepada IMF, jadi
selama Indonesia masih menjadi anggota IMF, selama itu pula Indonesia wajib membayar
iuran dan kouta alokasi SDR.
Meskipun hutang
Indonesia kepada IMF sudah lunas, tapi Indonesia Saat ini masih menarik
pinjaman luar negeri. Dilansir dari laman detik.com Per Maret 2015, utang luar
negeri pemerintah Indonesia (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp
693,17 triliun (34,8% dari total utang pemerintah). Jumlah ini naik dari bulan
sebelumnya Rp 687,45 triliun.
Berikut adalah pemberi
pinjaman bilateral dan multirateral terbesar buat Indonesia, seperti dikutip
dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa
(21/4/2015):
1.
Jepang
Negeri Matahari Terbit adalah kreditur terbesar Indonesia.
Per Maret 2015, utang pemerintah Indonesia ke Jepang mencapai Rp 219,67, naik
tipis dari bulan sebelumnya Rp 219,04 triliun. Utang tersebut mencapai 31,7%
dari total pinjaman luar negeri.
2.
Bank
Dunia
Pemberi
utang luar negeri terbesar kedua adalah Bank Dunia. Jumlah utang Indonesia ke
Bank Dunia per Maret 2015 mencapai Rp 182,81 triliun. Jumlah ini naik dari
bulan sebelumnya Rp 180,1 triliun.
Utang Indonesia ke Bank Dunia mencapai 26,3% dari total utang luar negeri
pemerintah.
3.
ADB (Bank Pembangunan Asia)
Utang
dari ADB per Maret 2015 adalah Rp 110,47 triliun, naik dari bulan sebelumnya Rp
109,69 triliun. Jumlah ini adalah 15,9% dari total utang luar negeri pemerintah
pusat.
4.
Prancis
Sampai Maret 2015, utang Indonesia ke Prancis mencapai Rp
24,98 triliun. Jumlah ini naik dari bulan sebelumnya Rp 25,02 triliun. Jumlah
tersebut adalah 3,6% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
5.
Jerman
Hingga Maret 2015, utang pemerintah Indonesia ke Jerman
mencapai Rp 20,42 triliun, turun tipis dari bulan sebelumnya Rp 20,64 triliun.
Ini adalah 3% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
6.
IDB (Bank Pembangunan Islam)
Per Maret 2015, utang pemerintah Indonesia ke IDB mencapai Rp
7,87 triliun, naik dari bulan sebelumnya Rp 7,31 triliun. Persentasenya adalah
1,1% dari total utang luar negeri Indonesia.
Semoga
bermanfaat, Saya menulisnya hanya untuk berbagi. Saya juga masih belajar, masih
jauh dari kata pintar. Maka dari itu jika ada kritik, bisa di tulis di kolom
komentar. Terima kasih.
Referensi
:
Kasmir.
2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Alfian, Heri. 2010. IMF dan World Bank.
http://alfianheri.blogspot.com/2010/03/imf-dan-world-bank.html. Diakses tanggal 4 Juli 2015
https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Dunia.
Diakses tanggal 4 Juli 2015
Daniel, Wahyu. 2015. Ini Dia yang Paling Banyak
Beri Utang ke Pemerintah RI. Detik.com. http://finance.detik.com/read/2015/04/21/065754/2893086/4/ini-dia-yang-paling-banyak-beri-utang-ke-pemerintah-ri.
Diakses tanggal 4 Juli 2015
Supriadi, Agust. 2015. Tanggapi Setkab, IMF Tegaskan Indonesia Sudah
Bebas Utang. CNN Indonesia. http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150429164315-78-50108/tanggapi-setkab-imf-tegaskan-indonesia-sudah-bebas-utang/.
Diakses tanggal 4 Juli 2015